Palangka News co id // Kotim Sampit – Dunia maya memang mengasikkan dalam hubungan asmara apalagi itu berjauhan bahkan sebelum tidak mengenal satu sama lain hanya berteman bertemu dinlayar kaca HP android lewat udara internet di berbagai aplikasi melalui FB, intragram dan tiktok
Namun sebaliknya dunia Maya bisa membawa orang malu dan tertipu- tipu oleh orang jahat yang bisa menjual tubuh kita lewat aplikasi FB, intragram dan tiktok dengan modus ancaman menarik uang hasil perasan dari korban memperkaya diri sendiri .
Mari kita simak kejadian Dikota Sampit Kotawaringin Timur ini dia ceritanya.
Sampit – Seorang gadis berinisial samaran Bunga (23) seorang karyawati di Sampit Kab. Kotawaringin Timur (Kotim) curhat ke Cak Sam karena diancam akan disebarkan video syurnya saat video call sex (VCS), Minggu (16/2/2025).
Ini cerita Bunga.
“Saya salah satu warga kota Sampit, kejadian nya baru saja saya alami cak sebelumnya saya berkenalan dengan seorang laki-laki melalui aplikasi tiktok. Dia yang duluan mulai menghubungi saya singkat cerita kemudian perkenalan kami berlangsung kurang lebih 3 hari kemudian berlanjut ke WA cak karna memang dia yang terlebih dahulu meminta nomor wa saya, dia mengaku bekerja sebagai satuan reserse kriminal di Polda Sumbar, kami belum pernah bertemu cak karna terkendala jarak. Seiring berjalannya waktu saya mulai merasa tertarik dengan laki-laki ini cak. Kemudian singkat cerita pada tgl 15 febuari tepat nya di malam hari dia menghubungi saya seperti biasa tapi kali ini kami melakukan komunikasi via vidio call, awalnya kami berbincang seperti biasa cak terus dia mulai membahas hal-hal yg kurang pantas, saya berusaha untuk menghentikan pembahasan tersebut dan disitu dia ternyata sedang onani cak dan meminta saya untuk menemaninya. Saya menolak ajakannya cak dan mencarikan solusi di google supaya dia tidak berpikiran seperti itu, namun dia terus memaksa dan memohon, akhirnya saya termakan bujuk rayunya karena dia berjanji ini yg pertama dan terakhir, dan dia berjanji untuk menemui saya pada bulan Maret ketika dia cuti katanya. Kemudian pada besok hari ditanggal 16 tepat nyaa pada sekitar pukul 10 dia ada menghubungi saya dan mengatakan kalo misalnya ada pemeriksaan mendadak pada seluruh anggota dan ditemukan lah video saat kami vcs di hp laki-laki ini cak, dan yang berbicara pada saat itu bukan dia, tapi temannya yg seolah – olah menjadi komandannya, Komandan ini bilang bahwa yg bersangkutan sedang di introgasi, lalu disitu komandan atau org yang mengaku komandan ini mengatakan kalo ada pemeriksaan mendadak dan hp laki-laki ini disita kemudian segala aset nyaa pun disita cak lalu org yang mengaku komandan ini meminta uang tebusan sebesar 5 juta agar video saya dihapus kalo tidak video saya akan di sebarkan dan viral kemudian pelaku juga mengatakan akan mengangkat video ini ke media berita cak, serta mengancam saya akan dijemput paksa oleh pihak Mabes Polri dan dipenjara cak. Disitu lah saya tau kalo orang ini gadungan cak, setelah saya telusuri ternyata dia mengedit foto orang lain dengan mukanya cak. Disini saya hanya meminta konsultasi dan bantuan cak jika bisa saya ingin video saya di hapus agar tidak tersebar luas cak. Saya juga sudah mengumpulkan semua bukti dan juga nama pelaku serta akun tiktok palsu pelaku cak. Mohon bantuan nyaa cak, saya sangat takut cak,” cerita Bunga saat curhat ke Bung Cak Sam melalui whatsapp.
Cak Sam kemudian menghubungi pelaku yang ternyata memang benar polisi gadungan. Dia membuat akun tiktok dengan menggunakan foto personel kepolisian.
Pelaku diberikan peringatan keras dan menghentikan perbuatannya yang melawan hukum tersebut. Ia akhirnya meminta maaf dan mengurungkan niatnya menyebarkan video tersebut serta menghapusnya.
Bung cak Sam berpesan kepada masyarakat Kalteng khususnya kepada remaja jangan mudah percaya terkesima dengan kebaikan ketampanan dan kecantikan bahkan pekerjaan yang mentereng, sebelum kenal jauh sipat dan tabiat orgnya tersebut.
Pintar pintar lah bermedsos banyak warganet tertipu dengan modus asmara.
Pewarta. : Red/ Ariyanto
PT Palangka News Jaya Mandiri.