Palangka News co.id // Palangka Raya _ Wakil Ketua II DPRD Kalteng , Muhammad Ansyari menanggapi tuntutan mahasiswa tentang peninjauan kembali program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan kebijakan pemerintah pusat.

Menurutnya, program ini memiliki dampak positif bagi masyarakat. Meskipun faktanya tidak semua masyarakat setuju dengan kebijakan tersebut.

“Program MBG ini merupakan kebijakan dari pemerintah pusat. Tentu tidak semua masyarakat akan menyetujui kebijakan ini. Kebutuhan masyarakat di setiap daerah berbeda-beda, seperti di Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Namun, ada juga banyak yang mengapresiasi program ini,” kata Ansyari, Rabu (19/2/2025).

Kemudian ia juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap penolakan program MBG oleh sebagian mahasiswa itu. Ia menilai, program ini justru bertujuan membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari.

“Kalau mahasiswa menolak MBG, itu cukup mengkhawatirkan. Program ini menyasar langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak semua pelajar memiliki kemampuan untuk sarapan atau makan siang secara layak. Di zaman saya dulu, bisa sarapan saat SD saja sudah merupakan hal yang bagus. Apalagi makan siang,”ungkapnya.

Iapun berharap melalui program makan bergizi gratis, kualitas gizi anak-anak dapat meningkat. Pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kecerdasan generasi muda di masa depan.

“Harapan dari program ini adalah meningkatkan angka kecerdasan generasi penerus bangsa. Dengan gizi yang cukup, tentu perkembangan kognitif dan kemampuan belajar anak akan lebih baik,” terangnya.

Diketahui sebelumnya, kelompok mahasiswa di Palangka Raya telah menggelar aksi menuntut efisiensi anggaran di Kantor DPRD Kalteng. Yakni Salah satu tuntutannya untuk mendesak peninjauan ulang terhadap program makan bergizi gratis dengan mempertimbangkan efektivitas, transparansi, serta mempertimbangkan dampak kebijakan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Pewarta. : Titin

PT Palangka News Jaya Mandiri

IMG-20250310-WA0004
Iklan BKD Kalteng