Persentase angka penurunan prevalensi stunting ini di atas Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,4 persen dan nasional sebesar 1,7 persen.
Wali Kota Palangka Raya melalui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono menjelaskan bahwa program percepatan penurunan stunting merupakan program pemerintah pusat yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.
“Komitmen ini dapat kita lihat dalam program prioritas 100 Hari Kerja Wali Kota Palangka Raya yang menempatkan prioritas percepatan penurunan stunting sebagai program utama Wali Kota Palangka Raya,” ucap Fitriyanto, Sabtu (7/6/2025) di Palangka Raya.
Dikatakannya, penurunan angka stunting ini berkat strategi kolaborasi seperti manajemen data sasaran stunting terpadu, koordinasi antar perangkat daerah yang terarah, kolaborasi bantuan sosial dari semua pihak serta pendampingan bagi keluarga berisiko stunting.
“Pemerintah Kota melalui Perangkat Daerah terkait terus mengoptimalkan intervensi spesifik dan sensitif kepada sasaran berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, baduta dan balita,” sambungnya.
Wali Kota Palangka Raya jelas Fitriyanto, memberikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan angka prevalensi stunting pada 2024. Dan pada 2025 ini akan menerapkan strategi yang sama untuk menekan angka stunting di Kota Palangka Raya.
Fitriyanto berharap semoga tahun ini Kota Palangka Raya kembali mampu menurunkan angka prevalensi stunting agar cita-cita “Indonesia Emas” berupa bonus demografi di tahun 2045 dapat tercapai. “Angka prevalensi turun, Palangka Raya Semakin Keren,” pungkasnya. (MC Kota Palangka Raya/ndk)