Palangka Raya – Pendidikan Tingkat SMA SMK SLB di Kalteng harus transparan dapat di baca oleh masyarakat Kalteng dalam dunia pendidikan yang menjadi perbincangan masyarakat yaitu mahal nya biaya sekolah yang sering dikeluhkan oleh orang tua murid selama ini, hal ini menjadi sorotan DPD AWPI Kalteng.
Melirik dari rilis Kadis Pendidikan Provkalteng M.Reza Prabowo kepada berbagai media online tentang perkembangan dan penekanan terhadap penggunaan dan pelaksanaan dana BOS dan BOSDA di sekolah harus sesuai prosedur aturan nya.
Ketua DPD AWPI Kalteng Hadriansyah (Manghadiboy) Kalteng angkat bicara soal dana BOS dan BOSDA peruntukan sekolah SMA SMK SLB negeri dan swasta harus memiliki kinerja yang profesional dalam mengatur dana tersebut sehingga tepat sasaran. Pemerintah sudah berusaha memberikan dukungan anggaran 20 % dari APBN ditambah anggaran APBD untuk perkembangan dan peningkatan dunia pendidikan berkualitas di Kalteng.19/12/2024.
” Saya mendukung langkah Kadis Pendidikan Provkalteng Reza dalam pengawasan langsung pelaksanaan dana BOS dan BOSDA dan pengawasan tersebut jangan hanya simbol saja dimana praktek dan teori masih ada sekolah sekolah yang memberatkan orang tua siswa dalam pungutan biaya sekolah berbagai alasan, dimana penggunaan dana BOS dan BOSDA tidak transparan, “ujar Hadriansyah yang sering di sapa manghadiboy, ia juga sebagai mantan insan pendidik (guru).
Hal ini dapat kita baca dalam kutipan pernyataan dan gagasan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, yaitu mengingatkan pentingnya pengelolaan keuangan dan sarana prasarana sekolah di penghujung tahun. Dalam pernyataannya pada Selasa (17/12/2024), ia meminta setiap sekolah untuk menata kembali pemanfaatan dana BOS dan BOSDA demi mendukung operasional pendidikan yang efektif.
“Mohon untuk menata usaha keuangan di setiap sekolah, khususnya dana BOS dan BOSDA, serta memastikan fasilitas yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dalam keadaan aman,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya pemeliharaan fasilitas yang telah disalurkan kepada sekolah-sekolah selama tahun ini.
Reza juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh kepala sekolah atas kerja keras dan dedikasi dalam memajukan pendidikan di Kalimantan Tengah. “Apa yang kita lakukan ini semoga bernilai ibadah. Dukungan Bapak Ibu sangat luar biasa untuk pencapaian kita,” tambahnya.
Dasar kutipan kadis pendidikan Provkalteng tersebut mendapat dukungan dari DPD AWPI Kalteng untuk menyebar luaskan pemberitaan perkembangan pendidikan di Kalteng melalui media media di bawah naungan AWPI dan memberikan informasi kepada masyarakat/ publik dengan fakta kebenaran dan berimbang.
Reza menegaskan, bahwa tidak boleh ada pungutan yang membebani siswa mulai Januari mendatang. “Sekolah harus benar-benar gratis. Dana BOS dan BOSDA harus dimanfaatkan untuk kegiatan operasional tanpa membebani siswa,” katanya. Ia berharap seluruh kepala sekolah dapat mengatur ritme kegiatan sekolah agar berjalan lancar.
” Nah ucap kadis ini yang membuat DPD AWPI Kalteng kami dukung dan mengapresiasi langkah Reza dalam memperbaiki kinerja lembaga pendidikan di sekolah sekolah jangan ada ladang Korupsi dan memberatkan orang tua siswa, tugas guru mengajar mendidik membina mengolah siswa jadi pintar serta tugas Kepala Sekolah sebagai tugas tambahan selaku guru meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Kalimantan Tengah,”katanya saat ditemui oleh tim Pknews.
Publikasi. : Tim Pknews.