PALANGKA-NEWS.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, didampingi Wakil Menteri Christina Aryani dan Dzulfikar Ahmad Tawalla, meresmikan Desa Migran Emas di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara virtual dari Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Dalam keterangannya, Mukhtarudin menyebut NTB sebagai salah satu daerah dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Indonesia, berada pada urutan keempat secara nasional. “Ribuan pekerja migran asal NTB telah mengharumkan nama bangsa sekaligus menopang ekonomi keluarga dan daerah,” ujarnya.

Ia menyoroti dua aspek utama terkait migrasi tenaga kerja: peluang dan tantangan. Di satu sisi, peluang kerja luar negeri dinilai masih terbuka lebar, sejalan dengan proyeksi puncak bonus demografi pada 2030. Namun di sisi lain, maraknya penempatan non prosedural masih menjadi persoalan serius.
“Tantangan terbesar kita adalah mencegah penempatan ilegal yang berisiko menimbulkan eksploitasi, kekerasan, hingga perdagangan orang,” tambahnya.
Desa Migran Emas, menurutnya, dibentuk untuk memastikan perlindungan pekerja migran dilakukan sejak tahap awal di tingkat desa. “Desa harus menjadi gerbang pertama informasi, pelatihan, dan keterampilan, agar pekerja migran bisa berangkat dengan aman dan kembali dengan sejahtera,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam menjaga tata kelola migrasi. “Kami mengajak pemerintah daerah, aparat keamanan, masyarakat, hingga keluarga pekerja migran untuk bergandengan tangan menjadikan NTB contoh migrasi yang aman dan prosedural,” pungkasnya.
Pewarta. : Red/ Titin
PT Palangka news jaya mandiri