PALANGKA-NEWS.CO.ID, BUNTOK -Wakil Bupati Barito Selatan-Khristianto Yudha menghadiri stakeholder dalam rangka acara pertemuan guna untuk menindaklanjuti surat Ketua Yayasan Sinergi Indonesia Peduli Nomor 001/SPR/YSIP/PPS/IX/25 tanggal 02 September 2025 perihal Undangan Stakeholder dengan agenda yang pertama adalah.

Sosialisasi tujuan dan sasaran serta skema program Intervensi skema program Intervensi Gizi 2025 oleh Yayasan Amanah Bangun Negeri (YABN), yang kedua menguatkan peran stakeholder baik ditingkat desa, kecamatan, puskesmas, TP-PKK maupun Pemerintah Daerah.

Bupati Barito Selatan H. Eddy Raya Samsuri dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Bupati Barsel Khristianto Yudha, bahwa Isu stunting adalah tantangan besar bagi kualitas generasi bangsa.

“Anak yang mengalami stunting berisiko memiliki perkembangan kognitif dan fisik yang tidak optimal, sehingga berpengaruh pada kesehatan, pendidikan, bahkan produktivitas di masa depan,” tegasnya.

Sedangkan di Kabupaten Barito Selatan sendiri menghadapi kenyataan yang cukup memprihatinkan, Pada tahun 2023, prevalensi stunting tercatat sebesar 23,9%. Namun pada tahun 2024, angka tersebut justru meningkat menjadi 33,3%.

“Artinya, dalam satu tahun terjadi kenaikan yang signifikan, dan ini menjadi alarm keras bagi kita semua. Jika tren ini tidak kita kendalikan, maka akan semakin sulit mencapai target di tahun 2025 ini sebesar 18,8%, ” ujarnya.

Lonjakan angka ini tentu bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain belum optimalnya intervensi gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), rendahnya kesadaran sebagian masyarakat tentang pentingnya pola asuh, pemberian ASI eksklusif, dan makanan pendamping bergizi
masalah sanitasi dan air bersih yang masih belum merata.

“Sebab karena faktor ekonomi keluarga, yang membuat kebutuhan gizi tidak sepenuhnya terpenuhi, kesenjangan implementasi program di tingkat desa/kelurahan, yang harus kita benahi bersama, ” tegas Wabup.

Melalui Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Barito Selatan, pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program diantaranya adalah.

Penguatan Posyandu dan layanan kesehatan ibu-anak, Program PAUD Holistik Integratif untuk gizi dan pendidikan anak usia dini, Interven spesifik seperti pemberian
tambahan gizi untuk balita dan ibu hamil, Intervensi sensitif berupa penyediaan sanitasi, edukasi keluarga, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Namun, fakta bahwa angka stunting justru meningkat membuktikan bahwa upaya kita masih harus diperkuat, dan diperluas lebih lagi kedepannya, ” tandasnya.

Dalam kondisi seperti ini, kehadiran PT. Adaro dan mitra menjadi sangat strategis. Pemda Barsel sangat mengapresiasi komitmen PT. Adaro yang telah menjadikan penurunan stunting sebagai salah satu fokus program CSR

Kita juga berharap dukungan PT. Adaro dan mitra dapat diarahkan untuk menguatkan intervensi gizi di desa ring 1 dan wilayah rawan stunting, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan ekonom produktif

Agar keluarga mampu memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri, edukasi dan kampanye gizi untuk ibu hamil, ibu menyusu, dan keluarga, perbaikan sarana sanitasi dan air bersih di desa-desa dengan prevalensi tinggi, monitoring bersama, agar setiap langkah program bisa dievaluasi dan tepat sasaran.

Pasalnya: Kenaikan angka stunting dari 23,9% pada 2023 menjadi 33,3% pada 2024 adalah tantangan yang harus dijawab bersama. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri dan sangat membutuhkan dukungan nyata dari dunia usaha, khususnya PT. Adaro dan mitra, untuk mempercepat penanganan ini.

“Kami berharap pertemuan ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi, menyatukan langkah, dan memastikan setiap anak Barito Selatan tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas,” tuturnya.

Sementara itu Perwakilan CSR PT. Adaro Indonesia Raisa Kusuma Dewi dalam sambutannya mengajak semua yang hadir untuk semangat mempercayai bahwa anak yang sehat menumbuhkan generasi yang kuat dan masa depan yang lebih cerah.

“Demgan semangat itulah yang kami percaya dalam memutuskan untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Barito Selatan ini, ” Kata
Raisa.

PT. Adaro Indonesia sangat mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam mendukung percepatan penurunan stunting dan juga berharap dukungan dari Pemda Barsel dan semua pihak untuk bersama-sama memulai langkah penting

Dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Barito Selatan sesuai dengan Visi CSR PT. Adaro yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera, cerdas dan mandiri dalam lingkungan yang lestari, salah satunya lewat penurunan stunting.

Turut hadir Asisten
Pemerintahan dan Sekda
Kesejahteraan Kabupaten Barito Selatan, Pimpinan dan jajaran PT. Adaro Indonesia beserta Mitra, Kepala perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan
Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Barito Selatan.

Ketua TP-PKK Kabupaten Barsel, Camat, Lurah, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Ahli Gizi Puskesmas, Fasilitator Kecamatan, Serta tamu undangan lainnya, dilaksanakan di Ruang Aula BAPPERIDA Barsel, Kamis 4 September 2025.

Pewarta : H. Assjian
Sumber : DiskominfoSP-
Barsel.

PT. Palangka-News. Jaya Mandiri.