PALANGKA-NEWS.CO.ID, NANGA BULIK — Langkah berani kembali ditunjukkan Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra. Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau, pemerintah daerah resmi menggelar Sosialisasi Pencegahan Perundungan, Kekerasan, Intoleransi, dan Bahaya Narkoba bagi pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Selasa (7/10/2025).

Kegiatan strategis ini berlangsung di Aula Bappedalitbang Kabupaten Lamandau dan diikuti ratusan pelajar serta tenaga pendidik. Tujuannya tidak main-main — membentuk generasi muda Lamandau yang cerdas, berkarakter, dan bebas dari kekerasan serta narkoba.

Arahan bupati Lamandau Rizky Aditya Putra

● Rizky Aditya Putra: Dunia Pendidikan Harus Jadi Zona Aman dan Nyaman

Dalam sambutannya, Bupati Rizky Aditya Putra menegaskan bahwa kekerasan di lingkungan sekolah kini menjadi isu yang sangat serius dan harus segera ditangani secara sistematis.

> “Kekerasan di dunia pendidikan menjadi isu yang semakin meresahkan. Berdasarkan asesmen nasional tahun 2022, masalah kekerasan di lingkungan pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan,” ujarnya dengan nada tegas.

Sebagai bentuk tanggung jawab moral dan sosial, Pemerintah Kabupaten Lamandau telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (Satgas PPK) melalui Keputusan Bupati Nomor 188.45/26/I/HUK/2024.

● Satgas PPK, Garda Terdepan Melindungi Pelajar

Bupati Rizky menjelaskan, Satgas ini dibentuk untuk memastikan bahwa setiap laporan kekerasan atau perundungan di sekolah akan langsung mendapat penanganan cepat dan tepat melalui Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

> “Apabila terjadi kasus kekerasan di sekolah, maka TPPK yang akan bertugas untuk menangani. Semua langkah harus berpedoman pada kebijakan kementerian terkait,” terang Rizky.

Ia menambahkan, jika suatu kasus menyangkut ranah hukum, maka TPPK wajib berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum dan Satgas tingkat Kabupaten agar penyelesaiannya maksimal.

> “Kami ingin dunia pendidikan menjadi zona aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan serta narkoba. Pelajar Lamandau harus tumbuh dengan karakter kuat dan moral yang baik,” tegasnya.

Potho bersamaan bupati guru dan siswa

● Sinergi Dinas Pendidikan dan Lembaga Hukum

Selain menjadi momentum edukatif, kegiatan ini juga memperkuat kolaborasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau, aparat hukum, dan lembaga sosial lainnya. Bila kasus kekerasan tidak dapat diselesaikan di tingkat sekolah, maka akan segera diteruskan ke Satgas Kabupaten untuk ditindaklanjuti bersama Dinas Pendidikan dan instansi terkait.

● Menuju Generasi Lamandau Tanpa Kekerasan

Dengan sosialisasi ini, Pemerintah Kabupaten Lamandau menunjukkan komitmennya untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan anti-kekerasan sejak dini.

Langkah nyata ini sekaligus menjadi panggilan moral bagi seluruh pihak — guru, orang tua, dan masyarakat — untuk bersama menjaga masa depan anak-anak Lamandau dari kekerasan dan bahaya narkoba. (MBR – Kabiro Lamandau)