Palangka- News.co.id // Palangka Raya – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng mengadakan konferensi pers berita resmi statistik, yang dilaksanakan di ruang Vicon Kantor BPS, Senin (02/06/2025).
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti, mengatakan bahwa pada bulan Mei 2025 Kalteng mengalami deflasi sebesar 0,53 persen.
Kemudian ia menyampaikan, Kalteng berada di posisi ke-12 deflasi m-to-m terdalam pada level nasional. Sementara secara year on year (y-on-y) terjadi inflasi sebesar 0,46 persen dan secara tahun kalender (y-to-d) terjadi inflasi sebesar 0,76 persen. Sementara itu, pada level nasional, terjadi deflasi m-to-m sebesar 0,37 persen. Sedangkan secara yon-y, inflasi nasional sebesar 1,6 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi bulanan antara lain Cabai Rawit sebesar -0,21, Ikan Gabus sebesar -0,17, Bawang Merah sebesar -0,05, Ikan Nila sebesar -0,05, Bayam sebesar -0,03, Bawang Putih sebesar -0,02, Cabai Merah sebesar -0,02, Daging Ayam Ras sebesar -0,02, Ikan Papuyu sebesar -0,01 dan Udang Basah sebesar 0,01.
“Meski demikian, terdapat sejumlah komoditas yang justru mengalami kenaikan harga atau inflasi, seperti tomat, tarif pulsa ponsel, dan emas perhiasan, masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen”, ungkap Agnes.
Selain itu iapun juga menjelaskan , secara spasial, 4 (empat) kabupaten/kota IHK di Prov. Kalteng secara month to month seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi month to month di Sampit tercatat sebesar 0,08 %, Kabupaten Kapuas sebesar 1,43 %, Kabupaten Sukamara sebesar 0,27 persen dan Kota Palangka Raya sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi bulanan di seluruh Kabupaten/Kota, yaitu Cabai Rawit dan Bawang Merah.
Disampaikan Agnes, beberapa fenomena pada bulan Mei 2025 yang menyebabkan deflasi/inflasi, antara lain Cabai Rawit mengalami penurunan seiring dengan melimpahnya pasokan di musim panen, baik dari local maupun luar daerah (Jawa dan Banjarmasin), Bawang Merah mengalami penurunan seiring dengan panen raya di berbagai wilayah sentra, seperti Brebes dan Bima, Emas Perhiasan harganya semakin meningkat, baik mengikuti harga emas dunia maupun dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang rupiah.
Adapun acara tersebut dihadiri langsung oleh Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng yang diwakili Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko.
Pewarta : Titin
PT Palangka News Jaya Mandiri